Monday, November 30, 2009

AkU TaK PaNdAi MeNuLis

"Aku gak ada bakat untuk menulis", teriak-ku dalam hati kecil. Aku ingin bisa menulis seperti halnya penulis-penulis yang bukunya berjejer di kamarku. Bagaimana mereka bisa menulis dengan demikian baiknya? Sementara tulisanku demikian kaku bagaikan angka-angka statistik yang menjemukan.

Putus asa tidak ada dalam kamusku. Sewaktu kuliah, Aku mengikuti sebuah organisasi jurnalistik-keilmuan dikampus yaitu Badan Otonom Economica(BOE) FEUI. Selama di BOE, aku banyak belajar mengenai cara melakukan wawancara, menulis, dan mengedit tulisan. Di BOE lah kemampuan ku semakin terasah, mengikuti berbagai training dari lembaga jurnalistik seperti KOMPAS, Bisnis Indonesia, Tempo, hingga Metro TV. Semakin menambah wawasanku dan jam terbang dalam hal tulis menulis.

Berbagai tulisan ku sudah pernah di terbitkan di berbagai Media Kampus seperti ECOPAPERS, ECONOMICA, DINDING BOE DLL. Namun satu hal yang baru kusadari, menulis itu memerlukan bakat. Satu hal yang tidak kupunya selama ini.

Anda mungkin sudah pernah merasakannya bagaimana susahnya membuat tulisan yang baik dan benar? atau belum? Bagiku memang tidak mudah...

Ada beberapa masalah seperti:

tidak ada ide;
tidak sempat (tidak ada waktu);
tidak mood.

Aku bukannya tidak berusaha. Sudah banyak buku cara menulis yang kubeli dan tentunya kubaca. Sudah banyak kertas yang kugunakan untuk untuk mencoba menulis. Sudah banyak berkas di komputer yang tak kunjung selesai. Semuanya tetap berkata, “kau tak pandai menulis!”. Ya begitula suara hati kecilku selalu berteriak saat aku ingin memulai sebuah tulisan...hingga tulisan ini terselesaikan, suara itu masih terus berteriak.

Just Do It!

Thursday, November 26, 2009

Dua Hal Yang Belum KUPUNYA!

Belajar dari seseorang merupakan hal yang sangat menarik bagi diriku. Teringat semalam, Saat jiwa dan raga lelah sehabis pulang kantor, rasanya ingin langsung merebahkan tubuh ini di tempat peristirahatannya.
Tiba-tiba hp-ku berdering, ku cek ternyata seseorang nelpon, buat nyuruh nonton Kick Andy. Aghh..males, tapi tetap kutonton juga. Walaupun kondisi mata tingal 5 watt, kupaksakan juga, hingga kusadari topik yang diangkat sungguh mencerminkan kondisi apa yang kualami saat ini.
Please Check This : www.kickandy.com
Bukan hanya satu atau dua orang yang memberikan kata-kata tersebut, hampir semua narasumber Kick Andy mengatakan yang sama dalam memulai suatu pekerjaan. SERIUS DAN PUNYA COMMITMENT. Dua pasang kata yang langsung mengena banget di hatiku, Jujur dalam segala hal yang gw lakuin sekarang, dua hal tersebut yang gak ada dan gak tau gimana harus memulainya. Mungkin karena itulah ampe sekarang status single di Facebook belum berubah..he2x.
Hampir dalam setiap momen kegiatan penting dalam hidupku, kedua kata2x tersebut selalu muncul, aneh aja?kok bisa berulang terus ya?Mulai dari Sidang Akhir Skripsi. Dosen pembimbingku mengatakan, “kamu tu kurang Impression-nya, padahal sebenarnya kamu bisa, terlihat dari kamu membawakannya…”Akhirnya skripsi ku Cuma dikasih nilai A-. Bener2x membingungkan, walaupun sebenarnya usaha ku sudah cukup keras untuk mengerjakannya. Begitu juga saat wawancara kerja, “serius dikit bisa ngak sih?”wah, kaenya gak diterima, eh ternyata di terima. Lagi-lagi aneh???
Sampai sekarang masih bingung sama kedua hal tersebut. Hingga menonton acara Kick Andy tadi malam, kusadari kedua kata tersebut emang tidak ada di dalam diriku ini. Mungkin buat teman-teman yang ingin tau sebenarnya apa arti Serius dan Punya Commitment?Baca, Tonton acara Kick Andy, temukan sendiri arti keseriusan bagimu, dan yang terakhir share dengan teman2xmu dimana saja.

“Hope The Best, Plan The Worst”

Tuesday, November 24, 2009

Luv U?

Disela-sela kekosongan menunggu pergi ke client. Aku sempatkan menulis sesuatu sekadar berbagi....Banyak hal yang membuat ku semakin yakin bahwa dia adalah perpanjangan tangan-Nya. Kasihnya sunguh besar terhadapku, Kasih yang begitu besar hingga ku tak dapat lagi menampungnya. Dia yang selalu mendukungku, menyayangiku dengan apa adanya aku, dan memberikan aku semangat ketika ku gagal.
Teringat ketika mengikuti Try Out SPMB 5 tahun yang lalu, kegigihan ku untuk dapat lulus DI UI sangat besar.Hingga dalam waktu sehari aku hanya tidur 4/5 jam saja sehari. Tapi dari situ aku mulai menyadari bahwa dia lah yang mendorongku untuk terus berjuang. Setiap aku bangun jam 3 pagi, disaat itulah dia juga terbangun dari tidurnya hanya untuk membuatkan roti dan teh manis...
Begitula akhirnya aku lulus di UI jurusan Akuntansi. Selama kuliah bener-bener aku menikmati indahnya masa-masa kuliah. Jalan sini Jalan sana, ngobrol, bercanda, ngecengin orang,begadang kalo mau ujian, nempelin poster di sepanjang jalan di Jakarta... Indahnya.
Tapi sesuatu hal membuatku terjatuh si semester akhirku, semester kegelapan dalam hidup ku, sesuatu di luar pemikiran dan bayanganku. Berat sungguh berat yang ku alami, aku harus mengganti Judul skripsi ku hingga 6 kali, pembimbing skripsi yang sangat perfeksionis, "teman-teman" yang tadi nya dapat kuharapkan semakin menjauh. Hingga akhirnya aku merasa frustasi dan tenggelam dalam kegelapan sendiriku. Terkungkung sendiri dalam keasikan ku sendiri dan mencoba lari dari segala permasalahan.
Namun, disaat itulah dia hadir,memberiku dorongan disaat ku malu untuk menatap matahari, dia datang menjemputku menaklukan matahari. Kasihnya sungguh besar terhadapku...kalau ada kata diatas great! pasti kan ku pilih...untuk menggambarkan besarnya kasihnya. Namun itulah, teringat "Kamu hanyalah sesuatu di Dunia ini, Tapi Kamu adalah Dunia Bagi seseorang"
Terimakasih Tuhan atas segala karunia ini,...Terimakasih buat dia, mamaku tercinta, yang sudah membantuku melewati masa2x sulit...

"...Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya..., dipopulerkan oleh Dewi Lestari"

Semoga Panjang umur dan sehat selalu Mama. Amin.

Friday, November 13, 2009

Pensiun Muda, Kenapa ngak?

"Dalam hidup, kita hanya punya dua dari tiga hal berikut: tenaga, uang, dan waktu. Waktu muda, kita punya tenaga dan waktu tetapi tidak ada uang. Saat berusia matang, tenaga masih kuat, uang sudah cukup tetapi waktunya hampir tidak ada. Terakhir, ketika pensiun, uang banyak dan waktu juga berlebih tetapi tenaga hanya tinggal sisa. Karenanya, pensiunlah saat muda. Inilah masanya Anda masih memiliki ketiganya." Budi Frensidy.